Daun sirih merupakan salah satu tanaman herbal Indonesia yang sering digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti sembelit, mimisan, rematik, dll. Daun sirih yang mudah tumbuh di iklim Indonesia juga digunakan sebagai antiseptik sehingga dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Akan tetapi, ada beberapa informasi yang beredar bahwa daun sirih bisa digunakan untuk mengobati penyakit mata. Benarkah?
Daun sirih biasanya digunakan dalam bentuk air rebusan. Beberapa lembar daun sirih direbus dalam air. Air rebusan ini merupakan ekstrak dari daun sirih yang biasanya berwarna kuning kehijauan. Banyak orang yang lantas menggunakan air rebusan ini untuk mengobati penyakit mata dengan cara meneteskan air rebusan ke dalam mata. Lantas, amankah air rebusan ini untuk mata? Daun sirih yang direbus menghasilkan air rebusan yang mempunyai pH yang berbeda dengan pH yang ada di sekeliling mata. Hal ini disebabkan air rebusan daun sirih sifatnya adalah asam. Nilai pH yang ada pada air rebusan tidak sesuai dengan pH pada permukaan mata. Padahal, tubuh harus menerima pH yang sesuai dengan sistem pH pada tubuh. Hal ini akan berakibat keruskaan permukaan mata dikarenakan asam akan mengenai lapisan epitel kornea dan konjungtiva. Permukaan mata merupakan salah satu tameng bagi mata. Sehingga, ketika lapisan permukaan mata rusak, maka resiko kerusakan mata juga akan meningkat. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk meggunakan air rebusan daun sirih sebagai obat tetes mata.
Daun sirih yang digunakan sebagai obat mata juga dapat meningkatkan resiko infeksi mata. Mengapa? Hal ini disebabkan adanya mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan daun sirih. Salah satu mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan daun sirih adalah jamur. Hal ini dapat meningkatkan resiko infeksi mata yang diakibatkan oleh jamur. Salah satunya adalah keraritis jamur yang menyerang bagian kornea. Penanganan yang kurang tepat dari keraritis jamur dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan organ penting tubuh seperti mata hendaknya harus disikapi dengan hati-hati.