Saat sudah mendekati waktu kelahiran, biasanya ditandai dengan sejumlah gejala pada ibu hamil seperti kontraksi alami yang kuat. Namun, dalam beberapa kasus, ada juga yang tak memiliki tanda tanda apa apa.
Hal ini kadang bikin panik. Dan saat memeriksakannya ke dokter, disarankan jalani induksi untuk rangsang kontraksi. Lalu, berapa lama proses induksi sampai melahirkan?
Berapa Lama Proses Induksi Sampai Lahir?
Proses induksi sampai melahirkan tak selalu sama pada setiap kehamilan. Ada yang cukup beberapa jam, ada yang sampai berhari hari, tergantung kondisi ibu hamil.
Induksi sendiri merupakan metode dan prosedur, tujuan merangsang kontraksi rahim sebelum terjadi kontraksi alami.
Induksi bisa dilakukan dengan beberapa cara, ini tergantung kondisi kesiapan tubuh ibu untuk melahirkan.
Metode Induksi Saat Melahirkan
Berikut ini beberapa metode induksi yang umum dilakukan :
1. Penyuntikan oksitosin
Metode induksi pertama, dengan menyuntikan oksitosin ke infus. Ini biasanya dilakukan saat leher rahim sudah melunak dan menipis. Hormon oksitosin ini bisa merangsang rahim dan tingkatkan kontraksi rahim.
2. Membrane sweep
Cara induksi kedua, yakni membrane sweep. Ini biasanya dilakukan dokter atau bidan, dengan menyapukan dari mereka di sekitar rahim.
Tujuan untuk pisahkan lapisan kantung ketuban dengan leher rahim. Ketika proses pemisahan, bakal terjadi lepasnya hormon prostaglandin, yang bisa picu persalinan.
3. Mematangkan leher rahim
Metode induksi selanjutnya, mematangkan leher rahim. Kalau kondisi leher rahim belum siap, dokter akan gunakan hormon, bisa diberikan secara oral atau ke dalam vagina. Cara lainya, bisa masukan kateter balon ke leher rahim.
Balon ini diisi air untuk teka. Leher rahim yang merangsang pelepasan hormon prostaglandin di dalam tubuh. Ini membantu melunakan leher rahim dan membuatnya terbuka.
4. Memecahkan ketuban (amniotomi)
Selanjutnya, metode induksi lainya memecahkan induksi ketuban. Ketika leher rahim sudah beberapa sentimeter terbuka dan kepala bayi sudah masuk panggul tapi harus menunggu sampai proses persalinan dilakukan.
Biasanya dokter bakal pecahkan kantung ketuban dengan alat. Ketika jalankan prosedur ini, detak jantung bayi terus dimonitor sebelum dan sesudah prosedur.