Harimau ternyata merupakan satwa yang memiliki ‘keluarga besar’ karena punya beberapa sub spesies sekaligus. Jika Indonesia memiliki harimau Jawa, harimau Bali, dan juga harimau Sumatera, di sekitar Asia Tenggara juga memiliki beberapa harimau endemik yang hanya ada di wilayah tertentu saja. Salah satunya adalah harimau indocina, yang merupakan jenis harimau yang sering ditemukan di wilayah Indocina, meliputi Kamboja, China, Thailand, Vietnam, Burma, dan juga Laos. Kawanan harimau jenis ini hidup di alam liar i kawasan taman nasional yang ada di wilayah Thailand Timur. Sama halnya dengan sub spesies harimau yang lain, harimau jenis ini juga terancam punah. Bahkan berdasarkan data dari BBC pada tahun 2017 silam menyatakan bahwa hanya ada sekitar 250 ekor saja yang tersisa.
Berita tentang kabar harimau Indocina yang terus berkurang di habitat aslinya tentu sangat mengkhawatirkan. Harimau jenis Indocina merupakan satwa langka yang harus dilindungi. Namun kenyataannya, para pemburu liar masih sering berhasil menangkap dan menembak mati harimau jenis ini untuk kemudian dijual kepada kolektor di pasar gelap. Meski demikian, pengamat masih terus mencoba untuk melakukan konservasi dengan menjaga alam di sekitar habitat asli. Penggunaan kamera dan sensornya pun dilakukan untuk mengetahui apakah masih ada kawanan harimau Indocina di hutan Thailand. Tak hanya itu saja, kelompok organisasi yang memiliki misi untuk menghentikan penyelundupan hewan liar, Freeland, terus melakukan survei di taman nasional Thailand untuk memastikan bahwa kawanan harimau ini masih ada di alam liar.
Hal-hal semacam itu perlu terus dilakukan agar harimau Indocina tidak punah di alam liarnya. Jangan sampai nasib nahas pun menimpa harimau jenis ini mengingat hampir semua jenis sub spesies lain yang tinggal di Indonesia pun sudah terancam punah. Kini, hanya tinggal harimau Sumatera yang masih memiliki habitat asli di alam liar. Itu pun mereka hidup dalam ancaman mengingat adanya pembukaan lahan untuk kelapa sawit. Banyak orang yang memasang perangkat harimau untuk menangkap atau bahkan membunuh harimau Sumatera demi lahan kelapa sawit.