Apa Itu Iso 45001 Yang Jarang Orang Tahu

Sertifikasi dari ISO memang sekarang ini sudah banyak orang ketahui karena memang sudah banyak yang menggunakan. Tetapi agaknya belum banyak yang tahu bahwa standar ISO itu ada banyak jenisnya. Banyaknya jenis dari standar ISO yang ada sekarang ini merupakan imbas dari banyaknya fokus yang menjadi perhatikan organisasi internasional untuk standarisasi tersebut. Misalnya saja standar ISO untuk manajemen mutu, keamanan teknologi informasi, manajemen lingkungan dan juga manajemen sosial.

Standar-standar tersebut dapat dipilih mana yang paling tepat dan pas untuk digunakan karena memang tidak ada keharusan untuk menerapkan semua standar ISO. Bahkan pada dasarnya standar ISO sama sekali tidak wajib untuk diterapkan. Hanya saja, apabila standar ISO diterapkan hingga akhirnya mendapatkan sertifikasi dari ISO maka berbagai manfaat positif akan didapatkan. Itulah yang membuat banyak sekali perusahaan, instansi, lembaga, organisasi maupun pihak-pihak semacamnya yang begitu antusias memenuhi standar ISO.

Standar ISO Tentang Sistem Manajemen K3

Pixabay.com

Dengan banyaknya fokus atas standar ISO seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ternyata tidak membuat ISO berhenti mengupayakan standarisasi pada fokus yang lain. Salah satu yang terbaru adalah dalam hal manajemen K3. Pasalnya K3 merupakan salah satu hal krusial yang tentu perlu mendapatkan perhatian lebih, sehingga dengan adanya standarisasi internasional terutama dari ISO diharapkan dapat membuat sistem manajemen K3 lebih baik. Standar ISO yang fokus dalam hal tersebut dikenal dengan nama ISO 45001

Sederhananya ISO 45001 merupakan Standar skala Internasional yang menentukan syarat untuk sistem manajemen terkait kesehatan dan keselamatan kerja alias Occupational Health and Safety (OH&S). Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan pedoman pemakaiannya, guna memungkinkan suatu organisasi membetulkan kinerja K3 dengan lebih proaktif dalam rangka mencegah risiko cedera ataupun gangguan kesehatan.

ISO 45001 dibuat agar diterapkan di organisasi mana saja tanpa memandang ukurannya, jenisnya dan juga sifatnya. Semua syarat yang ada maksudnya adalah untuk disinergikan ke dalam rangkaian manajemen organisasi sendiri. Standar ISO 45001 juga membuat suatu organisasi, lewat sistem manajemen K3 mereka, melakukan integrasi aspek keselamatan dan kesehatan yang lainnya, misalnya seperti kesehatan pekerja dan juga kesejahteraan.

Adanya standar ISO yang fokus pada soal sistem manajemen K3 jelas memiliki beragam manfaat. Misalnya seperti berikut ini.

  1. Melakukan perbaikan terhadap kemampuan seluruh komponen agar menaati peraturan atau regulasi yang ada
  2. Mereduksi kemungkinan mengeluarkan biaya karena terjadinya kecelakaan kerja
  3. Meminimalkan down time dan juga biaya untuk operasional
  4. Meminimalkan biaya polis asuransi yang harus dibayarkan
  5. Mendisiplinkan karyawan dan mengurangi banyaknya mutasi karyawan keluar maupun masuk
  6. Mendapatkan pengakuan internasional

Dengan manfaat-manfaat yang disebutkan di atas maka jelas rasanya kalau standar ISO 45001 tersebut memang sudah sepatutnya diterapkan pada perusahaan, organisasi, lembaga, instansi maupun pihak serupa lainnya. Apalagi mengingat sistem manajemen K3 sekarang ini yang seringkali dijadikan kambing hitam apabila ada suatu kecelakaan kerja yang sangat wajar terjadi.

ISO 45001 Bagi Para Pekerja

Pixabay.com

Dengan adanya Standar ISO 45001 yang melakukan pendekatan sistematis dan juga komprehensif tentang keselamatan dan kesehatan terkait dengan pekerjaan. Maka para pekerja setidaknya akan lebih aware terhadap banyak sekali pertanyaan spesifik seperti bagaimana cara mencegah terjadinya cedera dan juga penyakit, dibandingkan baru aware saat masalah yang dimaksud terjadi.

Apalagi seluruh tingkatan atau level dalam organisasi dimasukkan ke dalam standar ISO yang satu ini. Dengan kata lain, standar ISO ini bukan cuma berlaku bagi satu karyawan ataupun suatu departemen saja, tetapi merupakan panduan bagi semua tingkatan atau level organisasi, utamanya untuk mereka yang membuat keputusan.

Yang menarik dari standar ISO ini adalah dibandingkan menawarkan Alat Pelindung Diri alias APD lalu menggantungkan sinyal keselamatan, standar ISO ini justru berupaya untuk tampil lebih “ke depan” sebelum masalah terjadi.

Misalnya seperti contoh yang disampaikan melalui video mengenai kelebihan tingkat kebisingan. Walaupun banyak sekali anjuran sekedar menawarkan Alat Pelindung Diri pada pekerja terkait soal kebisingan tersebut, standar ISO ini justru memberikan ilustrasi bagaimana cara bekerja yang tepat guna me-manage kebisingan itu, mengukurnya, serta cara melakukan mitigasi terhadapnya, sehingga bukan sekedar memberikan alat pelindung telinga saja.

Standar ISO 45001 meyakini bahwa Alat Pelindung Diri bukanlah dasar standar keselamatan itu sendiri. Karena pada dasarnya suatu Standar harusnya mampu membantu organisasi membentuk lingkungan yang tak perlu penggunaan Alat Pelindung Diri sebagai andalan keselamatan utama. Dalam arti lainnya, Alat Pelindung Diri merupakan pilihan yang paling akhir.

Melihat betapa pentingnya standar semacam ini pada perusahaan, organisasi, instansi, lembaga maupun pihak serupa untuk menerapkannya maka tidak heran jika beberapa negara berupaya membuat regulasi yang seolah merujuk pada standar ISO tersebut. Itulah mengapa penerapan standar ISO 45001 ini bisa pula dikatakan sebagai alat bantu memenuhi persyaratan hukum terkait sistem manajemen K3.

Penjelasan lebih lanjut tentu sebaiknya dilakukan bersama konsultan yang menyediakan jasa konsultasi ISO 45001 guna mendapatkan informasi yang jauh lebih valid. Apalagi sekarang ini sudah amat mudah menemukan jasa semacam itu di berbagai kota di tanah air.