3 Kisah Sahabat Nabi yang Sukses dalam Berdagang, Para Pengusaha Sejati!

Apabila para muslim menilik sejarah peradaban Islam, pasti akan menemukan banyak tokoh yang mempunyai kemampuan bisnis luar biasa. Termasuk 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga pun banyak yang berprofesi sebagai pengusaha. Berikut beberapa kisah sahabat nabi yang sukses dalam berdagang pada masa itu.

Table of Contents

Sahabat Rasulullah yang Sukses Berdagang

  1. Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf termasuk salah satu sahabat dalam golongan assabiqunal awwalun, atau generasi pertama yang masuk Islam. Loyalitas dan keyakinannya terhadap Islam, membuat beliau mampu menunjukkan bahwa bergelimang kekayaan bukan berarti akan diperbudak oleh harta. Justru beliau menggunakannya untuk membesarkan Islam.

Hal tersebut terbukti ketika Abdurrahman bin Auf ikut hijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW. Di Madinah, beliau dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi yang merupakan konglomerat tersohor. Sa’ad pun berniat untuk memberikan setengah kekayaan yang dimilikinya pada Abdurrahman.

Alih alih langsung menerima, Abdurrahman justru meminta untuk ditunjukkan letak pasar yang ada di Madinah. Setelah melakukan riset kecil, beliau menemukan bahwa harga sewa pasar sangat mahal dan membuat banyak pedagang muslim tidak bisa membayar sewa. Dengan inisiatifnya, Abdurrahman menawarkan kerja sama dengan Sa’ad untuk mengelola sebuah lahan di samping pasar.

Mereka kemudian membeli sebidang lahan dan membuatnya menjadi kavling kavling untuk disewakan dengan harga murah pada para pedagang muslim. Menggunakan strategi tersebut, Abdurrahman bin Auf berhasil menjadi pengusaha properti yang sukses. Bahkan beliau telah menyumbangkan ribuan dinar dalam satu majelis.

  1. Abu Bakar Ash-Shiddiq

Kisah sahabat nabi yang sukses dalam berdagang berikutnya datang dari sosok pemimpin umat Islam sepeninggal Rasulullah, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq. Karir suksesnya menjadi seorang pengusaha bahkan sudah dimulai sejak beliau masih remaja. Ketika itu, Abu Bakar yang masih berusia 10 tahun mengawali usaha dagangnya dengan modal sebanyak 40 dirham ke Basyra.

Adapun usaha yang dilakukan adalah berdagang kain yang memang menjadi bisnis keluarga. Dan semenjak itu, Abu Bakar terus berusaha dan pantang menyerah agar dapat meraih kesuksesan. Dalam tahun tahun berikutnya, beliau pun berhasil memperluas cakupan bisnis ke Suriah, Yaman, dan tempat lainnya.

Selama melakukan kegiatan berdagang tersebut, Abu Bakar menerapkan cara yang sesuai dengan namanya, yakni Shiddiq yang memiliki arti jujur. Hal inilah yang membuat beliau disenangi oleh banyak konsumen. Kemudian dengan kesuksesan dan kekayaan yang melimpah, Abu Bakar tetap menjadi seorang yang dermawan dan sering bersedekah.

  1. Utsman bin Affan

Utsman bin Affan memiliki posisi tersendiri di kalangan para sahabat. Pasalnya beliau menikahi 2 anak perempuan Rasulullah SAW. Istrinya yaitu Ruqayyah binti Muhammad SAW, dan nabi kemudian menikahkannya kembali dengan adik Ruqayyah yaitu Ummu Kaltsum setelah Ruqayyah meninggal dunia. Karena itulah, beliau mendapatkan julukan Dzu An-Nurain atau pemilik dua cahaya.

Akhlaknya yang begitu terkenal yaitu sifat pemalu dan dermawannya. Utsman sendiri merupakan seorang saudagar kain yang sukses sebelum memeluk Islam. Bahkan beliau juga dikenal sebagai orang yang memiliki ternak terbanyak di Arab. Setelah memeluk Islam, sebagian hartanya kemudian digunakan untuk kemasyhuran Islam dan pembangunan umat.

Contohnya seperti saat persiapan pasukan untuk Perang Tabuk. Keadaan Arab saat itu sedang berada dalam masa paceklik, yang membuat perbekalan dan dana menjadi sulit dikumpulkan. Pada saat itu, Utsman lalu menyumbangkan uang berjumlah ribuan dirham, 900 ekor unta, dan 100 ekor kuda untuk pasukan Perang Tabuk.

Dari berbagai kisah para sahabat di atas, terlihat bahwa mereka merupakan para pengusaha sukses yang kaya raya, bahkan termasuk sebagai golongan sahabat yang telah dijamin masuk surga. Meskipun begitu, para sahabat Rasulullah tersebut tetap memiliki sikap yang dermawan dan mau membantu saudara semata mata karena Allah SWT tanpa berharap imbalan. Kisah-kisah serupa bisa disimak di Arrazi Ibrahim.