Tari kipas merupakan tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan yang lebih dikenal dengan sebutan tari Kipas Pakarena. Dengan mengusung konsep gerakan tari yang unik, menjadikan tari ini sebagai sarana tradisi bagi masyarakat setempat dalam rangka menyambut musim tanam padi baik sebelum maupun sesudah tanam tersebut.
Dongang-dongan menjadi lagu pengiring tari Kipas, yang pada awalnya tarian ini dipergunakan untuk sarana pemujaan para Dewa. Hingga saat ini tetap dipertahankan dengan mengubah fungsi sebagai tarian hiburan. Menurut cerita, tari Kipas berasal dari kisah perpisahan antara penghuni bumi atau yang dikenal lino dan penghuni kayangan atau boting langi.
Sebelum berpisah, sang boting langi mengajarkan pada lino tentang bercocok tanam maupun berburu dengan menampilkan gerakan-gerakan menyerupai tarian. Hingga pada akhirnyadikenal masyarakat sebagai tarian ritual sebelum dan sesudah bercocok tanam. Ada juga yang menghubungkan dengan legenda Tumarunungri Tamalete, raja pertama Kerajaan Gowa.
Makna Tari Kipas
Ada banyak makna yang tersirat dari tarian yang satu ini. Selain sebagai tari ritual maupun tari pengiring raja juga sebagai wujud syukur dan sarana dakawah. Gerakan penari perempuan juga menggambarkan ekspresi wanita Gowa seperti kesantunan, kesetiaan, saling menghormati dan kepatuhan. Sedangkan pegiring musik laki-laki menggambarkan sifat tangguh dan tangkas pria Gowa.