Cacing gilig atau nematoda adalah sebuah filum besar yang berisi beraneka ragam cacing. umumnya anggota filum ini bisa hidup di semua ekosistem, dari air laut, air tawar, daratan, bahkan hingga kutub utara. Sebagian besar anggota dari filum nematoda merupakan cacing parasit dan memiliki siklus hidup yang beraneka ragam. Cacing usus atau Ascaristis Lumbricoides merupakan satu dari banyaknya jenis nematoda. yuk mengenal lebih dekat cacing usus dalam ulasan ini.
Mengenal Cacing Usus (Ascaristis Lumbricoides)
Ascaristis Lumbricoides atau cacing usus merupakan jenis nematoda parasit terbesar yang hidup dalam usus manusia, dimana cacing ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit ascariasis. lebih dari 85 persen kasus penyakit ascariasis di dunia ini, tidak ada yang menunjukkan adanya tanda tanda atau gejala ketika terinfeksi oleh cacing usus tersebut.
Namun dengan seiring berjalannya waktu, akan muncul beberapa gejala pada orang yang terinfeksi dengan cacing usus. Gejala yang muncul diantaranya terjadi napas yang pendek dan demam pada saat pertama kali terkena penyakit ascariasis. Akan tetapi beberapa saat kemudian akan muncul gejala baru seperti sakit perut, bengkak pada sekitar perut, serta diare. Umumnya penyakit yang disebabkan oleh salah satu jenis cacing gilig ini, lebih banyak menyerang pada anak anak.
Siklus Hidup Cacing Usus (Ascaris Lumbricoides)
Daur hidup Ascaristis Lumbricoides dimulai dengan cacing betina yang bertelur pada lumen dari usus halus. dimana telur yang dikeluarkan tersebut bisa mencapai hingga 200 ribu butir telur per harinya. Perlu diketahui, jika telur telur cacing usus ada yang memiliki embrio dan tidak memiliki embrio. kemudian telur telur tersebut akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui anus bersamaan dengan kotoran
umumnya hanya telur yang telah dibuahi saja yang bisa berkembang dan menginfeksi manusia. Telur yang memiliki embrio bisa menginfeksi dan bersifat infektif setelah 18 hari hingga beberapa minggu tergantung dengan kondisi lingkungan, seperti kelembapan tanah, suhu, dan keberadaan sinar matahari. Hingga kemudian telur yang infektif tersebut akan tertelan oleh manusia.
Saat telur dari jenis cacing gilig ini menetas dan menjadi larva, maka ia kemudian akan menyerang membran lendir usus. Saat membran lendir usus dapat tertembus oleh Ascaristis Lumbricoides, maka cacing tersebut akan terbawa aliran darah hingga sampai di paru paru. Dalam paru paru larva akan tumbuh selama 10 hingga 14 hari, hingga kemudian akan naik ke faring. Saat larva tersebut tertelan kembali, kemudian akan berkembang menjadi cacing dewasa dalam usus halus.
Begitulah daur hidup yang akan dilalui oleh Ascaristis Lumbricoides, dimana cacing tersebut merupakan salah satu jenis nematoda parasit yang hidup di dalam usus manusia. cacing yang kerap kali menyerang anak anak ini, memberikan efek yang buruk terhadap pertumbuhan anak. sehingga Ada baiknya saat anak mengalami beberapa gejala adanya infeksi cacing usus, segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan.